Jumat, 24 Juni 2016

Inilah Caraku Menolongmu atau Menolongku?

Banyak sekali alasan seseorang beredar di media sosial. Selain untuk melihat hal-hal yang terbersit sekilas, kegiatan itu adalah salah satu cara terjauh memberi tahumu bahwa aku ada; terkadang juga baik-baik saja, selain doa. Jauh setidaktahumu, aku masih saja ingin kau rengkuh; bahkan saat dipelukmu. Karna memang ada hal-hal yang tak bisa dikata. Sebab itulah aku menyiratkannya di media.
Tapi sekarang untuk apa aku beredar di media sosial jika aku bukan lagi tujuanmu mencari perhatian? Yang biasanya aku pura-pura sangat marah biar kau tanya, sudah tak lagi ada. Yang biasanya aku bingung memilih senyum termanisku supaya kau rayu, juga sudah tak ada. Di situ aku tersadar bahwa kau tak lagi terbuai olehku.
Diam-diam, kamu pelan-pelan sudah mengurangi rasa untukku. Bukan karena pesonaku yang memudar; aku tahu. Tapi karena aku yang tak sadar telah mendorongmu menjauh. Dan aku dikaruniai rasa berdosa akan hal itu.
Jadi, seperti inilah caraku menolongmu. Membantumu untuk tetap hidup, supaya lebih cepat tak terpuruk. Jika kamu dulu bersusah payah untuk tidak melihatku, sekarang bebaskanlah pandanganmu. Aku sudah tak lagi ada di linimasa-mu. Cepatlah kembali utuh untuk meraih mimpi-mimpimu. Karena aku akan bertahan tak rapuh dengan sisa-sisa rindumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar